^^ Coretan Defa ^^
Banner
Kamis, 15 November 2012
Kamis, 13 September 2012
Kamis, 30 Agustus 2012
7 Kartun Jepang (ANIME) yang sangat Populer
1. Detektif Conan
Detektif Conan (名探偵コナン Meitantei Konan) adalah sebuah serial manga Detektifyang ditulis dan digambar oleh Gosho Aoyama. Sejak tahun 1994 cerita ini dipublikasikan pada majalah MIngguan Shonen Sunday yang terbit di Jepang. Serial ini menceritakan tentang Shinichi Kudo, seorang Detektif sekolah menengah atas, yang tubuhnya mengecil akibat sebuah racun.
Detektif Conan telah diterbitkan secara terus menerus di majalah antologi manga Mingguan Shonen Sunday sejak tahun 1994 dan telah dikumpulkan dalam 73 volume tankobon sampai dengan September 2011. Dalam versi bahasa Indonesia, Detektif Conan diterbitkan oleh Elex Media Kompitundo yang telah menerbitkan hingga volume 67 sampai dengan Mei 2012.
2. Doraemon
Doraemon (ドラえもん) adalah judul sebuah manga populer yang dikarang Fujiko F. Fujio (藤子・F・不二雄) sejak tahun 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 sekolah dasar yang bernama Nobi Nobita (野比のび太) yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke 22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial — yang akan terjadi pada masa depan — yang disebabkan karena kebodohan Nobita.
Nobita, setelah gagal dalam ulangan sekolahnya atau setelah diganggu oleh Giant dan Suneo,
akan selalu mendatangi Doraemon untuk meminta bantuannya. Doraemon
kemudian biasanya akan membantu Nobita dengan menggunakan
peralatan-peralatan canggih dari kantong ajaibnya; peralatan yang sering digunakan misalnya "baling-baling bambu"
dan "Pintu ke Mana Saja". Sering kali, Nobita berbuat terlalu jauh
dalam menggunakan peralatannya dan malah terjerumus ke dalam masalah
yang lebih besar.
3. Inuyasha
InuYasha (bahasa Jepang: 犬夜叉 inu "anjing" dan yasha "siluman") merupakanmanga dan anime karya Rumiko Takashi yang juga mangaka Urusei Yatsura, Maison Ikkoku, dan Ranma
Judul lengkap dari komik InuYasha ini ialah Sengoku o-togi zōshi InuYasha (戦国お伽草子ー犬夜叉)
Menceritakan pertualangan InuYasha dan teman-temannya mencari Shikon No Tama dan usaha InuYasha dan Sesshoumaru mengalahkan Naraku.
4. Astro Boy
Astro Boy (鉄腕アトム Tetsuwan Atomu; juga dikenal dengan nama Atom Boy) adalah seri anime yang 1952 hingga 1968, sedangkan anime-nya diputar pada tahun 1936-1966. Di Indonesia, manga-nya pernah diterbitkan dengan judul Atom Boy.
5. Naruto

Berdasarkan manga oleh Masashi Kishimoto, Naruto adalah kisah tentang seorang ninja muda, termotivasi untuk belajar dan menjadi kuat dan mempunyai sesuat yang gelap dan jahat yang berada dalam tubuhnya. “Iblis ekor sembilan” itulah nama kekutan gelap yang berada dalam tubuh naruto. Kekuatan jahat ini ditangkap oleh seorang kepala desa ketika Naruto masih bayi. Pemimpinnya adalah ayah Naruto dan kemudian meninggal setelah menyegel kekuatan tersebut, orang dari desa banyak yang menyalahkan Naruto atas kehilangan ini. Naruto memulain pencarian terhadap jati dirinya, berharap untuk menjadi pemimpin rakyat desa tersebut, yang disebut Hokage. Naruto memulai debutnya di Jepang pada tahun 2002 dan di AS pada tahun 2005 melalui program Cartoon Network Toonami.
6. Death Note

Berdasarkan manga oleh penulis Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata artis, Death Note adalah kisah tentang seorang mahasiswa muda yang menemukan sebuah buku mistik yang memberikan kekuasaan atas hidup dan mati. Keputusan untuk menyelamatkan dunia dari beberapa unsur yang kurang diinginkan, ia mulai menggunakan buku ini untuk men“downgrade” para penjahat. Tapi hal itu tidak berlangsung lama sebelum detektif terkenal L memutuskan untuk melacak warga. Death Note ini dirilis di Jepang pada tahun 2006 dan berlangsung selama 37 episode. Debuted di Cartoon Network Adult Swim pada akhir tahun 2007.
7.one piece

adalah sebuah anime manga tentang sekelompok bajak laut yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy yang pergi mencari harta karun legendaris bernama One Piece.
One Piece diciptakan oleh Eiichiro Oda. Komiknya dimulai pada 1997 di Shonen Jump terbitan Shueisha dan hingga kini masih terus berlanjut. Versi TV nya dimulai pada Oktober 1999. Di Indonesia manga ini diterbitkan Elex Media Komputindo dan hingga kini telah mencapai jilid ke-54. Versi TV-nya, yang diproduksi Toei, telah mencapai 312 episode di Jepang. Selain itu, delapan film tuturannya juga telah beredar. Di Indonesia sendiri pernah ditayangkan di RCTI dan kini ditayangkan di Global TV.
Pada Februari 2005, One Piece mencetak rekor di Jepang sebagai penerbitan manga yang tercepat mencapai 100.000.000 eksemplar.
Sejarah Kartun Jepang
Mungkin
banyak orang yang tahu atau bahkan menyukai Kartun Jepang. Tetapi
kebanyakan orang tidak mengetahui sejarah Kartun Jepang.Nah, untuk
kalian semua yang ingin tahu sejarahnya Kartun Jepang saya akan
menjelaskannya sedikit.
silahkan baca saja dibawah !!
silahkan baca saja dibawah !!
Anime adalah istilah yang digunakan untuk
menyebutkan film Animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata
animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata
tersebut kemudian disingkat menjadi anime. Meskipun pada dasarnya anime
tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang
menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan
Jepang dan non-Jepang.
Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First
Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan
Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek (hanya
berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917.
Kemudian diikuti film pendek (hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
Selain Oten dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi Kouichi (Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924), Noburo Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928), Yasushi Murata (Dobutsu Olympic Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime pertama yang mempunyai sekuel yaitu Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu Kaizoku-bune (1931).
Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music).
Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
Dalam tahun 1943 Masaoka bersama dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima episode anime berjudul Momotaro no Umiwashi (Momotaro, the Sea Eagle). Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30 menit (short animated feature film). Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of the Sea). Anime ini merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit (animated feature film). Keduanya adalah anime propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.
Noburo Ofuji juga pernah mencoba membuat anime yang berwarna. Pada saat itu ia membuat anime Ogon no Hana (1930) dengan hanya 2 warna, tetapi tidak pernah dirilis. Anime pertama yang dirilis dengan warna baru muncul lama setelah itu yaitu Boku no Yakyu (1948) karya Megumi Asano.
Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali
berkat Osamu Tezuka. Orang yang dijuluki “God of Manga” ini pada saat itu baru berusia sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima yang muncul pada tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal.
Ketika habis masa kontraknya dengan Toei pada tahun 1962, Tezuka kemudian mendirikan Osamu Tezuka Production Animation Departement, yang kemudian disebut dengan Mushi Productions dengan produksi pertamanya film pendek berjudul Aru Machi Kado no Monogatari (1962). Produk Mushi Production yang terkenal adalah Tetsuwan Atom. Namun Tetsuwan Atom bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama yang ditayangkan. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, yaitu Mittsu no Hanashi (Tree Tales) – The Third Blood yang merupakan anime TV Special.
Dilanjutkan dengan penayangan serial anime TV produksi Otogi-Pro berjudul Instant Story pada tanggal 1 Mei 1961 di stasiun televisi Fuji (Fuji Terebi). Walaupun hanya berdurasi 3 menit serial ini cukup mendapat popularitas serta bertahan hingga tahun 1962. Penayangan anime tersebut merupakan merupakan tanda bagi kelahiran anime TV Series produksi Jepang yang pertama. Meski demikian, Tetsuwan Atom adalah anime pertama yang ditayangkan secara reguler. Acara ini sangat terkenal bahkan sampai ke beberapa negara di luar Jepang (di Amerika Tetsuwan Atom dikenal sebagai Astro Boy).
Kemudian diikuti film pendek (hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
Selain Oten dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi Kouichi (Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924), Noburo Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928), Yasushi Murata (Dobutsu Olympic Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime pertama yang mempunyai sekuel yaitu Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu Kaizoku-bune (1931).
Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music).
Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
Dalam tahun 1943 Masaoka bersama dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima episode anime berjudul Momotaro no Umiwashi (Momotaro, the Sea Eagle). Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30 menit (short animated feature film). Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of the Sea). Anime ini merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit (animated feature film). Keduanya adalah anime propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.
Noburo Ofuji juga pernah mencoba membuat anime yang berwarna. Pada saat itu ia membuat anime Ogon no Hana (1930) dengan hanya 2 warna, tetapi tidak pernah dirilis. Anime pertama yang dirilis dengan warna baru muncul lama setelah itu yaitu Boku no Yakyu (1948) karya Megumi Asano.
Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali
berkat Osamu Tezuka. Orang yang dijuluki “God of Manga” ini pada saat itu baru berusia sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima yang muncul pada tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal.
Ketika habis masa kontraknya dengan Toei pada tahun 1962, Tezuka kemudian mendirikan Osamu Tezuka Production Animation Departement, yang kemudian disebut dengan Mushi Productions dengan produksi pertamanya film pendek berjudul Aru Machi Kado no Monogatari (1962). Produk Mushi Production yang terkenal adalah Tetsuwan Atom. Namun Tetsuwan Atom bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama yang ditayangkan. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, yaitu Mittsu no Hanashi (Tree Tales) – The Third Blood yang merupakan anime TV Special.
Dilanjutkan dengan penayangan serial anime TV produksi Otogi-Pro berjudul Instant Story pada tanggal 1 Mei 1961 di stasiun televisi Fuji (Fuji Terebi). Walaupun hanya berdurasi 3 menit serial ini cukup mendapat popularitas serta bertahan hingga tahun 1962. Penayangan anime tersebut merupakan merupakan tanda bagi kelahiran anime TV Series produksi Jepang yang pertama. Meski demikian, Tetsuwan Atom adalah anime pertama yang ditayangkan secara reguler. Acara ini sangat terkenal bahkan sampai ke beberapa negara di luar Jepang (di Amerika Tetsuwan Atom dikenal sebagai Astro Boy).
Rabu, 29 Agustus 2012
Perbedaan Kartun Jepang dengan Kartun Amerika
a. Kartun Amerika
b. Kartun Jepang
- Biasanya menampilkan tentang kemajuan teknologi (hal ini sejalan dengan khas amerika dalam membuat film, yaitu tentang kemajuan teknologi) dan tentang kelainan genetik.
- pembawaan kartun lebih kasar dan jarang menyerupai makhluk aslinya.
- Biasanya kartunnya menggunakan humor yang berat.
- Tidak terlalu sering menampilkan drama dalam kartunya.
- Sering menampilkan karakter yang unik dan khayal.
- Biasanya lebih menonjolkan unsur kerjasama dalam cerita kartunya.
- lebih menampilkan pendidikan intelegensi
b. Kartun Jepang
- Lebih menampilkan tentang kesederhanaan.
- dalam pembawaanya, karakter dibuat semirip mungkin dengan tokoh nyata.
- humor yang ditampilkan adalah humor ringan yang cenderung garung.
- sering menampilkan sesuatu yang bernorma.
- biasanya bercerita tentang perjuangan seseorang dalam meraih impianya (contohnya naruto dan captain Tsubasa).
- lebih menampilkan pendidikan emosional.
Langganan:
Postingan (Atom)